Wednesday, April 28, 2010

Diet untuk mengendalikan asam urat


Suatu malam aku berkomunikasi lewat sms dengan seorang kolega yang sedang dalam perjalanan menuju kotaku untuk meeting keesokan paginya. Beliau menggunakan kereta api dari surabaya, kami bercanda ngalor ngidul tanpa dia mengehlukan sesuatupun. Espk paginya saat kami berjumpa aku kaget karena kulihat jalannya agak diseret-seret, ketika kutanya kenapa, beliau menjawab asam uratnya kambuh, karena semalam dalam perjalanan beliau ngemil kacang.

Yach, kacang memang menjadi salah satu jenis makanan tinggi purin yang menjadi zat penyebab kebanyakan orang bermasalah dengan kadar asam urat dalam tubunya. Masih ada beberapa jenis makanan yang perlu dikendalikan bagi seseorang yang sudah terkena asam urat, agar tidak kambuh. Tidak perlu dihindari samasekali, tetapi kita harus pandai-pandai mengatur jumlah untuk dikonsumsi.

Ada beberapa tip diet yang kuterima dari milist (Indonesia_Quality_Healthy_Living@yahoogroups.com) mengenai prinsip diet yang harus dipatuhi penderita asam urat sebagai berikut:

1. Membatasi asupan purin atau rendah purin

Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.

2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan.

3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat
Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

4. Mengurangi konsumsi lemak
Lemak bisa menghambat eksresi asam urat melalui urine. Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan energi total.

5. Mengonsumsi banyak cairan
Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing.

6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya.

7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral
Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.

8. Perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayuran untuk menjaga ketahanan tubuh terhadap infeksi yang lebih parah. Buah dan sayuran untuk mengobati gangguan asam urat, antara lain buah naga, nanas, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai, dan tomat.

Semoga bermanfaat bagi para penderita asam urat.

No comments:

Post a Comment

 
Increase Page Rank


Pasang Iklan Gratis


Search Engine Optimization and SEO Tools